Halaman ini mungkin akan membuat Anda yang membacanya sedikit tersenyum, atau tertawa, atau tersenyum simpul mungkin? Atau biasa saja... ya.. memang terserah Anda, semua ekspresi akan muncul setelah Anda meresapi dan memaknai apa yang saya tulis. Karena, mengerti atau tidak mengerti apa maksud saya, tergantung Anda pernah mengalaminya atau tidak. Atau justru Anda menjadi salah satu pelaku dalam tulisan saya?? Just smile, before you read this page...

Monday, April 11, 2011

10 Minutes Free Writing..

Picture Source
Haha... bikin-bikinan teman-teman saya di kantor GMP, setelah berminggu-minggu kami kurang kerjaan gara-gara stoknya udah mulai berkurang. Bukan tanpa fungsi kegiatan ini dibuat. Ketika kami mulai jenuh dengan keterdiaman kami masing-masing, Neni, saya, dan Mamet mulai menggagas 10 Minutes Free Writing (sebetulnya nama ini diangkat dari judul spontan yang digagas Neni), yang inti kegiatannya menulis bebas... fungsinya, yang sudah barang tentu akan mengasah atau mempertajam pisau penulisan kami (istilah terakhir diambil dari ungkapan yang dipakai teman saya Boy untuk menamai tindakan kami, hehe..). 
Picture Source
     Karena free writing, jadilah semau kami, kadang-kadang pakai tema, kadang-kadang tidak, kadang-kadang pakai aturan, kadang-kadang jungkir balik tanpa aturan, yang penting 10 menit dalam sehari, kita harus nulis, hasilnya, ya free juga (penegasan: Berhubung judulnya juga, free writing!). Dan yang paling asik, pas pembacaannya teman!! Masing-masing harus baca karya mereka, harus denger karya temen-temennya dibacain, tapi ga boleh nilai... haha... kadang-kadang butuh usaha keras buat nahan hasrat yang ini, menilai. Haha... buat kalian yang udah kenal saya duluan mungkin tau kenapa saya ga bisa nahan hal itu. Akhirnya teman-teman yang lain, Boy, Mely, Mpur, A Hermawan, mulai ikut andil, termasuk yang maju mundur akhirnya cuma ngasih tema, A Tony sama A Marwan. Juga ada A Angga yang cuma ikut-ikutan nyebut, LEBAY......

Friedrich Niestzche

Picture Source


 
"Cinta selalu mengandung kegilaan, tapi nalar juga selalu ada dalam kegilaan" 
  


Zarathustra, Niestzche 

Thursday, April 7, 2011

Wild Rose on a Bunch of Blackthorn

Picture Source
 Terduduk seorang perempuan di sebuah bangku taman yang tak dibuat indah. 
Like a wild rose on a bunch of blackthorn...

Menggambarkan kesenduan yang tak perlu ia laporkan, menguapkan ketaatan yang tak dengan langsung ia tentang. Idenya terpenjara aturan tentang perempuan dalam mata-mata tetua alam. 

Picture Source
Ia berpikir tentang perempuan yang selalu berlari di roda hamster, 
terbang di sangkar merpati, 
berenang di akuarium, 
dan bunga di dalam pot.

Sementara ia ingin berlari di jalan panjang yang berhampar di sawah, 
terbang di langit bersama merpati sungguhan,
berenang di danau yang dijatuhi daun di musim semi,
and a wild rose on a bunch of blackthorn...

Perempuan dan Pijar Mentarinya

Picture Source
Picture Source
Kemana hilangnya merah mataharimu
Seakan tak terbebas pijarnya...
senyum tertahan, murung, kelam dibalik cadar kehormatan...

Oh dunia...
Mengapa hanya sepasi cakrawalamu terbuka?
Kehormatan bukan hanya milik kaum yang seolah memilikimu.
Keagungan juga milik kami...

Perempuan...
Berlarilah!!
Hentikan awan mendungmu...
Pijarkan merah mataharimu!
Keluarlah!!
Jangan tutupi karya karna tangismu,
membuat bangga bukan berarti mengentaskan kehormatan.

Wahai perempuan Indonesia, merdekakan dirimu...

Tuesday, April 5, 2011

The Way to Care..

Picture Source
Perhatian adalah ketika jejak hatimu berirama  menuntunku dalam ketersesatan 

Perhatian adalah lambang terbesar dari sumber keabadian

Perhatian adalah ketika genggam tanganmu memberhentikan langkahku yang mengarah ke jurang yang penuh semak, yang sudah barang tentu tak kokoh!

Perhatian adalah ketika ku rapuh dan kau menguatkanku

Perhatian adalah ketika ku tua kau tetap mendekapku penuh tulus... 


Percaya

Picture Source
Picture Source
Ku katakan satu hal, sebut saja tentang kesetiaan, dan kamu dengan rela mendengarkan, memahami, dan membuktikannya. Hingga kata-kata itu tak hanya berupa gambaran yang abstrak.

Meski gambar itu sempat terusakkan oleh tinta hitam, kamu buat noda itu terencana menjadi bunga-bunga. 
Kamu buat indah segala hal buruk yang ku pancarkan. Kamu buat nyata segala hal yang menjadi bualan, dan kamu bentuk perasaan ku menjadi bulat, tegap bersama perasaanmu.
  
Maka tanpa aku di samping kamu pun, kamu akan selalu tahu jika aku bersamamu...

Hellen Keller

Picture Source
The world is moved along not by the mighty shoves of a few, but the tiny pushes of each individual.
  
-Hellen Keller-

Friday, April 1, 2011

...

Senyummu di pagi hari adalah ketakutan terbesarku

Bertemu denganmu juga adalah ketakutan terbesarku

Memandang matamu akan kuhindari, 
karena itu ketakutan terbesarku...

Ketakutan terbesarku atas senyummu karena ku tak mau itu tak dipersembahkan lagi untukku...

Ketakutan terbesarku jika setelah bertemu,
itu yang mengantarmu pergi dariku

dan ketakutan terbesarku, jika pancaran matamu tak lagi murni untukku...

Benar, Salah

Picture Source
Benar tidak selamanya harus bersama seseorang yang lebih dulu hidup,
Benar tidak selamanya berada di pundak seseorang yang lebih dulu menanggung beban,
Benar tidak selamanya ada di lisan orang yang seharusnya benar...
 Tidak selamanya manusia harus selalu benar,
    untuk menyadari bahwa ia  salah