Picture Source |
Setiap pagi sepanjang hari,
selalu kutunggu senyum itu.
Meski ia tak bersedia hadir mendahului senyum mentari.
Begitu pun juga aku,
yang tak terlalu rela menunggu sebelum ayam menghatamkan liriknya di pagi hari.
Aku masih ingin memejamkan mata,
sejauh ia hadir di setiap mimpiku, tak ingin terbangun...
Aku masih selalu ingin tertawa bersama,
seiring ia hadir di setiap candaku, tak ingin beranjak pulang...
0 komentar:
Post a Comment