Halaman ini mungkin akan membuat Anda yang membacanya sedikit tersenyum, atau tertawa, atau tersenyum simpul mungkin? Atau biasa saja... ya.. memang terserah Anda, semua ekspresi akan muncul setelah Anda meresapi dan memaknai apa yang saya tulis. Karena, mengerti atau tidak mengerti apa maksud saya, tergantung Anda pernah mengalaminya atau tidak. Atau justru Anda menjadi salah satu pelaku dalam tulisan saya?? Just smile, before you read this page...

Saturday, March 19, 2011

Ode Untuk Sang Mentari

Ayam bekisar berkokok nyaring di pagi buta
Membangunkan manusia dan seisi alam raya untuk menyambut sang mentari,
yang hendak bercokol menyinari hari
Untuk bertanggung jawab menjalankan titah dari Tuhan,
pada semesta yang Ia rangkai...

Sesaat air turun dari langit, bertajuk embun,
membasahi tiap helai ilalang dan dedaunan,
sebelum tersiram cahaya sang mentari yang hendak membantunya memasak

Yang kunyatakan pada setiap baris syair tersebut, mewakili rasa syukurku untuk setiap hari yang akan menceriakan detik-detik saat usiaku semakin berkurang

0 komentar:

Post a Comment