Halaman ini mungkin akan membuat Anda yang membacanya sedikit tersenyum, atau tertawa, atau tersenyum simpul mungkin? Atau biasa saja... ya.. memang terserah Anda, semua ekspresi akan muncul setelah Anda meresapi dan memaknai apa yang saya tulis. Karena, mengerti atau tidak mengerti apa maksud saya, tergantung Anda pernah mengalaminya atau tidak. Atau justru Anda menjadi salah satu pelaku dalam tulisan saya?? Just smile, before you read this page...

Wednesday, July 13, 2011

Lelaki hujan..

Lelaki itu syahdu memandang tiap tetes hujan yang jatuh di kaca jendela tempat ia bersandar,
sesekali ia menyesapi rokok yang terselip diantara jemarinya, ia nikmati gemeretak suara rokoknya terbakar.

Yang ia renungkan bukan hidupnya yang tak lengkap, karena hal itu telah lama ia biarkan menggerogoti tubuhnya hingga hampir kering...
Bukan pula tentang inginnya yang tak bisa ia gapai, karena jauh dari itu ia telah membiarkan dirinya hanyut sendiri dalam kesenangan dunia tanpa harus ia atur...

Hatinya miskin, ia gundah sesekali, tapi bukan karena keadaan, itu hanya pilihan...
Ia nikmati sepersekian detik hidupnya yang beragam-ragam, dengan caranya sendiri...

Lelaki itu, 
renungannya,
gemeretak rokoknya,
nikmat dunia di alam materinya,
pilihannya kelak segera ia luruhkan...

Sang solois itu kini direngkuh, didekap erat, menenggelamkan seluruh syahdunya.
Melengkapi hidupnya, sekaligus seluruhnya...
                                   dan disudut ini...
aku teteskan...
air mata...

0 komentar:

Post a Comment