Halaman ini mungkin akan membuat Anda yang membacanya sedikit tersenyum, atau tertawa, atau tersenyum simpul mungkin? Atau biasa saja... ya.. memang terserah Anda, semua ekspresi akan muncul setelah Anda meresapi dan memaknai apa yang saya tulis. Karena, mengerti atau tidak mengerti apa maksud saya, tergantung Anda pernah mengalaminya atau tidak. Atau justru Anda menjadi salah satu pelaku dalam tulisan saya?? Just smile, before you read this page...

Friday, February 18, 2011

dan... Jalan itupun segera terbuka...

Sinar lembayung mengarah ke setiap tetes peluhnya yang mengalir...
Matahari itu telah menemani langkah kaki tuanya hampir berhari-hari
Air hujan pun ikut andil membasahinya hingga nyaris kuyup

Beberapa jejak lagi harus ia tinggalkan untuk singgah di surau itu..
Matanya mengerling lelah..
Berkedip jemu..
"Anakku... ku lelah, dimanakah kau? 
Aku hanya ingin berucap selalu sayang padamu..."


Magrib itu, satu lagi umat menghadapkan seluruh kehidupannya kepada Tuhan. Tidak ada satu orang pun yang mengenali laki-laki tua itu. Kecuali satu umat yang menyebut dengan lirih, "Ayah, selamat jalan. Sampai bertemu disisi Tuhan. Akhirnya aku menemukanmu, meski tubuhmu telah kaku."

0 komentar:

Post a Comment